Membeli property
memang selalu harus dengan beberapa pertimbangan. Salah satu yang cukup penting
adalah pertimbangan lokasi. Setiap orang tentunya menginginkan bangunan atau
rumah yang telah dibelinya menjadi tempat tinggal untuk menetap hingga usia
tua, atau property yang dibelinya akan menjadi bangunan yang mempunyai nilai
jual tinggi, nilai guna dan fungsi yang tinggi ketika ia ingin membisniskannya.
Agar property
dapat digunakan terus menerus dan dapat memberikan kenyamanan dan nilai tambah,
maka dalam mencarinya harus benar-benar teliti dan seksama. Teliti dalam
mencari rumah tidak berarti hanya memperhatikan segi fisik rumah seperti
menentukan spesifikasinya. Namun, teliti juga berarti mempertimbangkan segi non
fisik, misalnya saja menyesuaikan anggaran dengan rumah yang diinginkan.
Setelah
merencanakan serta menyediakan anggaran dan menentukan tipe rumah, tahap
berikutnya adalah menentukan lokasi rumah. Ini merupakan tahap penting yang
termasuk dalam pertimbangan non fisik ketika akan membeli rumah. Lokasi yang
tepat mampu memberikan kenyamanan selama Anda menghuni rumah dan mempermudah
Anda ketika akan menjual rumah tersebut nantinya.
Ada beberapa langkah praktis yang dapat Anda lakukan dalam rangka
membeli properti:
1.
Survey
Melihat-lihat
calon bangunan yang akan anda beli merupakan langkah awal bagi anda untuk
mendapatkan bangunan yang sesuai keinginan Anda. Bagitu Anda menemukannya, di
lokasi anda dapat melihat-lihat kualitas rumah yang sudah atau sedang dibangun.
Mungkin ada tumpukan batu bata atau sedikit material lain di kavling di sekitar
rumah yang anda incar. Jangan langsung berasumsi bahwa kavling tersebut sudah laku.
Kadang pengembang ingin memberi kesan bahwa perumahan mereka cepat laku dan
kavling yang anda incar juga disenangi calon konsumen lain. Ada baiknya anda
lakukan survey sebelum dan sesudah menemui pengembang.
Menurut
Robert T.Kiyosaki, untuk membeli sebuah rumah, surveilah 100 rumah, tentukan 30
diantaranya, lalu pilihlah yang terbaik. Tapi, rasanya, 100 rumah terlalu
banyak, bila anda sudah cocok dengan lokasi tentukan setidaknya lima calon
rumah idaman sebagai perbandingan.
Survei
mutlak dilakukan. Selain untuk mengetahui kondisi fisik rumah, survey juga
diperlukan untuk mengetahui gambaran kawasan rumah. Sehingga, anda bisa
mengetahui apakah daerah tersebut rawan banjir, rawan kejahatan dan lain
sebagainya.
·
Setidaknya lakukan dua kali survey, satu kali pada akhir minggu (biasanya
ada banyak tim marketing pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga anda dapat
menggali informasi sebanyak-banyaknya), satu kali lagi pada hari dan jam kerja,
terutama pada jam sibuk (pagi atau sore). Dengan begitu, anda bisa merasakan
tingkat kemacetan dan melihat sendiri penggarapan bangunan.
·
Tanyakan kepada masyarakat sekitar tentang status tanah rumah
tersebut. Apakah
sudah dibebaskan atau masih dalam sengketa. Selidiki “gosip-gosip” yang beredar
tentang rencana pembangunan wilayah itu. Misalnya, apakah akan ada pelebaran
jalan atau pembangunan jalur busway. Pendeknya, info-info yang bisa
“disembunyikan” pihak developer.
·
Lakukan survey pada saat musim hujan, dengan demikian, anda akan mengetahui,
apakah lokasi perumahan tersebut merupakan daerah banjir atau tidak. Sistem
penyaluran air hujan juga perlu ditanyakan. Ada tidaknya area resapan, luas dan
kedalaman got, serta gorong-gorong, menekan kemungkinan terjadinya genangan air
di kala hujan.
·
Kunjungi daerah tersbut di malam hari, Anda bisa melihat kondisi penerangan
jalan, tingkat kesenyapan, serta prediksi keamanan, terutama bila anda harus
sering pulang larut malam.
Survey
pada malam hari dan siang hari juga memperlihatkan sesuatu yang berbeda. Saat
malam hari biasanya dapat diketahui penerangan jalan di perumahan. Melalui
lampu yang menyala pada setiap rumah juga dapat diketahui perbandingan antara
rumah yang sudah dibangun dan rumah yang sudah dihuni. Tidak itu saja,
informasi dari penghuni lama juga perlu anda dapatkan, hal ini untuk memastikan
kalau Anda benar-benar akan membeli property yang tidak dalam bermasaalah, baik
bagunan ataupun lingkungannya.
2.
Menentukan Lokasi
Ada
beberapa hal pokok yang harus Anda perhatikan ketika menentukan pilihan, sewaktu
Anda membeli sebuah rumah:
a. Kemudahan Akses
Lokasi
rumah, khususnya rumah atau perumahan baru, biasanya terletak jauh dari pusat
kota. Akan tetapi jarak yang jauh ini dipermudah dengan akses penghubung yang
cepat dan praktis seperti jalan tol, sehingga dapat memudahkan warganya untuk
menuju lokasi tersebut. Karena itu rumah atau perumahan yang lokasinya berada
dekat dengan jalan tol memiliki daya tarik lebih besar bagi konsumen, karena
perumahan tersebut lebih mudah dijangkau. Oleh pengembang, biasanya pertimbangan
lokasi rumah digunakan sebagai “senjata”
untuk memasarkan sebuah rumah. Hal ini dapat dilihat pada brosur penawaran yang
dibagikan oleh pengembang saat menjual rumah barunya. Di setiap brosur, para
pengembang pasti tidak lupa menulis kata-kata yang bernada optimis bahwa rumah
yang ditawarkan dekat dengan berbagai fasilitas, seperti “Lokasi mudah dicapai.
Hanya 5 menit dari gerbang tol”. Walaupun tatanan kalimatnya tidak sama, hampir
semua pengembang menulis kalimat yang intinya menawarkan rumah dengan
iming-iming lokasi yang mudah dijangkau.
b. Jarak dengan tempat kerja
Lokasi
rumah jangan sampai terlalu jauh dari tempat kerja Anda. Bisa dibayangkan
apabila jarak rumah Anda jauh, berapa lama waktu yang Anda butuhkan setiap
harinya untuk pergi-pulang dari rumah menuju tempat kerja Anda? Jarak yang jauh
juga akan menambah pos pengeluaran keuangan Anda untuk konsumsi bahan bakar
jika mengendari kendaraan pribadi. Terlebih jika anda membeli rumah untuk
tujuan investasi, pertimbangan mengenai lokasi tidak kalah pentingnya.
Pemilihan
lokasi dapat menentukan hasil keuntungan yang bisa dicapai. Sebagai contoh
kasus, di beberapa lokasi, kenaikan harga tanah dan rumah di suatu wilayah
lebih tinggi daripada di wilayah lain. Tentu saja ada faktor lain yang menyebabkan
kenaikan harga selain lokasi yang menguntungkan, seperti kondisi ekonomi secara
umum dan laju pertambahan penduduk.
Lokasi
rumah memiliki nilai tersendiri bagi konsumen, baik untuk dihuni sendiri,
disewakan, atau untuk investasi. Karena itu pembeli harus mempertimbangkan
lokasi dengan seksama sebelum memutuskan untuk membeli rumah. Pasalnya
kemungkinan besar pembeli akan menggunakan rumah tersebut dalam jangka waktu
lama. Ini berbeda dengan penyewa yang umumnya bersifat sementara dan bisa
pindah sewaktu-waktu. Untuk itu, lokasi ini harus dilihat apakah mudah dicapai
atau tidak.
Bagi
pembeli rumah, lokasi berkaitan dengan fungsi sumber kenyamanan. Ini dapat
menggambarkan mengapa banyak orang memilih menyewa apartemen di tengah kota,
meski secara finansial ia mampu membeli rumah tetapi di pinggir kota. Bahkan
banyak orang memilih menyewa rumah di kota dan menyewakan rumahnya sendiri yang
ada di wilayah lain.
3.
Kondisi Sosial lingkungan
Perhatikan
kondisi sosial lingkungan sekitar lingkungan rumah. Jangan sampai Anda nanti
membeli rumah di lokasi yang membuat Anda merasa tidak aman dan nyaman karena
lingkungannya tidak “sehat” secara sosial. Sebaiknya, perlu di-ricek
secara menyeluruh lingkungan tersebut dengan tidak hanya mengandalkan informasi
lokasi rumah dari iklan, brosur promosi, atau agen properti.
Bagaimana
caranya mengecek? Anda dapat mengunjungi kembali lingkungan rumah yang Anda
incar pada hari yang berbeda dan waktu yang berbeda. Jika saat ini mengunjungi
pada siang hari, besoknya Anda mengunjungi lagi pada malam hari. Ketuk pintu
beberapa calon tetangga dan tanyai mereka tentang kondisi lingkungan sosial
sekitarnya.
Meskipun
Anda sudah mengetahui kondisi lingkungan dan memutuskan untuk membeli rumah di
wilayah tersebut, yakinkan juga Anda melihat pilihan rumah yang lain di wilayah
tersebut. Jika Anda mengalokasikan Rp 200 juta untuk sebuah rumah, lihat rumah
yang ditawarkan lebih mahal yang ada di sekitarnya. Siapa tahu Anda hanya perlu
mengeluarkan sedikit lebih banyak untuk mendapatkan fasilitas yang jauh lebih
tinggi nilainya.
4.
Kemudahan Akses ke Tempat-tempat Umum
Property
yang memiliki nilai tambah adalah property yang memiliki kemudahan akses ke
tempat-tempat umum seperti pasar, rumah sakit, kantor polisi, dan lain-lain.
Ada baiknya juga memperhatikan lebar jalan di depan rumah tersebut dan
bagaimana jarak 1 km dari rumah tersebut, semakin lebar jalan tersebut semakin
strategis letak rumah yang akan anda beli.
Akses
ketempat umum tentunya juga harus benar-benar memudahkan anda dan keluarga yang
lainnya, baik istri, anak bahkan pembantu jika ingin belanja kepasar. Agar Anda tidak bingung dalam menentukan
lokasi rumah yang cocok dan pas untuk Anda. Bahkan tidak jarang
pengembang menawarkan hadiah-hadiah untuk membuai calon konsumen untuk membeli
salah satu produk rumahnya. Fasilitas standar yang dikenal dengan 'Fasum dan
Fasos' atau Fasilitas Umum adalah seperti:
·
Jalan lingkungan
·
Saluran drainase/ got air hujan
·
Penerangan rumah & jalan
·
Fasilitas air minum dan air bersih (jet pump/sumur/PAM/pompa
tangan)
·
Jaringan telepon.
Sedangkan
'Fasos' atau fasilitas Sosial adalah seperti :
·
Rumah Ibadah atau Musholla
·
Lapangan, taman atau areal terbuka
·
Posko Keamanan
·
Balai Pertemuan warga dan lain-lain.
Kelengkapan
tersebut sebenarnya bertujuan agar warga atau calon pembeli merasa nyaman dan
betah bertempat tinggal pada suatu lokasi perumahan. Karena biasanya janji di
brosur lebih manis dari kenyataan di lapangan, maka untuk meyakini kebenaran
iklan atau brosur dari pengembang tersebut, seorang calon pembeli perlu
melakukan pengecekan langsung ke lokasi bahwa
·
Apakah sudah ada jalan masuk ke perumahan
·
Apakah saluran darinase air hujan sudah direncanakan untuk
mengantisipasi banjir
·
Apakah sudah ada jaringan listrik dan telepon yang memudahkan
berkomunikasi dengan lingkungan luar
·
Apakah pengembang sudah merencanakan jaringan air bersih/ air
minum
·
Apakah sudah tersedia posko keamanan dan sistem keamanan
lingkungan sudah direncanakan dll.
Apabila
hal-hal seperti tersebut di atas sebagian besar belum dipenuhi oleh pengembang
mungkin calon pembeli dapat mempertimbangkan kembali kredibilitas Pengembang
atau segera beralih ke alternatif lokasi perumahan yang lebih baik.
·
Fasilitas pendidikan (sekolah)
Mempunyai anak atau tidak, Anda perlu peduli tentang masalah ini.
Pasalnya, umumnya orang tua akan peduli masalah ini dan mereka memberi
penghargaan pada kualitas sekolahan. Fasilitas sekolah harus dekat dengan
tempat tinggal Anda. Jangan sampai putera-puteri Anda capai di jalan sehingga
tidak bisa berkonsentrasi belajar.
Selain itu, penghargaan atas mutu sekolah akan mempunyai dampak
langsung pada nilai properti di sekitar sekolahan tersebut. Maka tidak heran
kalau banyak pengembang membangun sendiri fasilitas pendidikan, atau
bekerjasama dengan pengelola sekolahan swasta. Para pengembang menilai bahwa
sebuah sekolahan di sebuah kawasan atau kompleks perumahan dapat menarik minat
pembeli.
5.
Perkembangan masa depan
Sebelum membeli, ada baiknya Anda mengetahui pola perkembangan
baru atau renovasi besar yang akan atau sedang dilakukan di wilayah lokasi
rumah tersebut. Hal ini untuk memprediksi pembangunan apa yang akan dilakukan
di sekitar lingkungan lokasi rumah Anda. Untuk itu Anda dapat mengecek ke Dinas
Tata Ruang Kota atau pejabat lain yang berwenang.
15
tahun yang lalu kota Depok, Bekasi dan Tangerang mungkin belum seramai seperti tahun ini, namun
pada saat ini sudah sedemikian ramainya. Nah seperti itulah cara memandang suatu lokasi perumahan baru,
bahwa pada suatu saat nanti akan berkembang pesat seperti kota-kota di atas
tersebut. Namun secara mikro sebaiknya adalah perkembangan yang membawa dampak
positif seperti:
·
Tersedianya fasilitas jalan yang lebar dan lancar tidak mengalami kemacetan
yang parah
·
Adanya tempat-tempat perdagangan baru (pasar, ruko, supermarket)
·
Adanya tempat-tempat aktivitas umum (bank, poliklinik/ puskesmas,
bengkel)
·
Adanya jalur angkutan umum yang melintasi depan lokasi perumahan
tersebut
·
Adanya sistem pengamanan kompleks perumahan yang terkoordinir rapi
6.
Aspek Personal
·
Ukuran yang sesuai dengan yang
diinginkan
Rumah yang akan Anda beli tentu harus
sesuai dengan rumah bayangan anda, baik dari ukurannya, bentuk dan fasilitas
yang ada. Ini akan memudahkan anda dalam bertransaksi kedepannya, karena rumah
tersebut betul-betul sesuai dengan yang Anda inginkan.
·
Feng Shui rumah
Dalam membeli rumah, tidak ada kata
terlalu hati-hati. Sedapat mungkin hindari atau kurangi risiko salah pilih.
Salah satu caranya adalah dengan mempertimbangkan hal yang bersifat tradisional
dan kurang konvensional, seperti Feng Shui. Anda boleh tidak percaya pada Feng
Shui, tetapi sebagai pembeli Anda perlu peduli. Pasalnya, mereka yang percaya
pada Feng Shui akan menentukan jumlah permintaan dan penawaran. Bila rumah Anda
memenuhi kaidah Feng Shui, maka tidak heran bila ketika menjual kembali pasti
sudah banyak orang yang menaksir rumah Anda.
*Karya ini dikutip dr karya mas #Aulia
LKBI via #AN