Showing posts with label ARTIKEL PROPERTI. Show all posts
Showing posts with label ARTIKEL PROPERTI. Show all posts

RAHASIA STRATEGI MEMBELI RUMAH SECOND




Dalam berinvestasi dalam dunia properti seperti tanah, rumah, kos, hotel, ruko dll secara pasti keuntungan yang dikejar, dan bagaimana caranya untuk mendapat keuntungan yang sangat signifikan dan seperti apa saja tips nya mendapatkan keuntungan tersebut.

Dikonten kali ini akan membahas tentang RAHASIA STRATEGI MEMBELI RUMAH SECOND, mengingat Rumah adalah kebutuhan hunian yang setiap orangya pasti lambat laun akan membeli rumah. Dan inilah strategi tersebut, membeli rumah second yang menguntungkan.

Simak terus video nya semoga bermanfaat.

CARA MENGURUS SERTIFIKAT WARISAN


Berbicara mengenai waris memang sangat panjang lebar cerita nya, beberapa waktu yang lalu saya sering ditanya mengenai sertifikat waris dan kebetulan belum lama ini saya mengurus sertifikat waris, dalam konten kali ini membahas tentang cara mengurus sertifikat tanah warisan....

SIMAK VIDEO NYA SAMPAI SELESAI SEMOGA BERMANFAAT..



SANG MENTOR PROPERTI


Mentor adalah guru atau yang mengarahkan atas segala sesuatu nya, baik itu tentang kehidupan maupun tentang pekerjaan. SANG MENTOR ini saya buat khusus buat mentor saya selama ini dan konten video ini sebagai rasa bangga, rasa kagum untuk beliau.
Sekali lagi MATUR NUWUN.

Sebagai seorang pelaku bisnis properti harus bertindak sesuai porsi dan kwajibannya karena bisnis properti dibidang marketing properti atau broker properti membutuhkan pengalaman yang sangat matang untuk mensukseskan bisnis tersebut. bukan berarti yang tidak punya pengalaman jadi tidak akan sukses, dengan hal tersebut kita membutuhkan orang – orang yang bisa diajak bekerjasama atau orang yang bisa menjadi panutan dalam melangkahkan kami kita didunia properti yang sangat penuh prospek dan masa depan cerah ini.

Keuntungan menjadi marketing properti atau broker properti adalah mendapatkan penghasilan yang tidak ada batasnya, jikalau kerja kita sangat maksimal dan kerja kita sangat teratur. Tidak ada istilah Hasil tidak akan berkhiatan dengan usaha.

Dengan hal tersebut mari kita sama – sama tidak melupakan kepada orang – orang yang memiliki peran dalam memperlancar kemajuan bisnis ini, karena kita sadari apapun bentuknya kita mulai semuanya dari awal, memulai semuanya dari NOL.



CARA CERDAS BISNIS PROPERTI

Ada satu petuah bisnis menarik yang diajarkan oleh Robert T. Kiyosaki, penulis buku “Rich Dad, Poor Dad”. Petuah itu bunyinya, “Setelah kita sukses membangun bisnis maka jangan lupa beli properti. Selain kita punya penghasilan dari bisnis yang kita jalankan, kita juga akan mendapat untung dari kenaikan nilai properti itu”.

Petuah itu sebenarnya merupakan kata kunci yang menjadi sebab, mengapa orang kaya semakin kaya. Oleh karena orang kaya yang cerdas selalu membeli properti yang setiap waktu akan terus berlipat nilainya, itulah yang membuatnya semakin kaya.

Tentunya petuah yang beredar luas di luaran sana dan diyakini banyak oleh para pebisnis property sangat banyak selain apa yang dikatakan oleh Robert T. Kiyosaki, anda bisa juga simak petuah yang bunyinya “Kalau anda berniat membeli properti, janganlah sesuai kemampuan dana yang tersedia. Bahkan lebih baik belilah properti dengan utang bank. Oleh karena semakin sedikit uang yang anda keluarkan untuk membeli properti, semakin besar keuntungan anda”.

Jelaslah, kalau kita punya dana Rp 400 juta janganlah membeli properti pas senilai dana yang kita punya. Bukankah membeli properti tidak harus tunai. Bisa dengan cara kredit. Jadi sebaiknya pecahkanlah RP 400 juta anda untuk 4 properti, misalnya masing-masing cukup anda bayar uang muka pembeliannya sebesar Rp 100 juta, sisanya Rp 300 juta dari bank. Nah, kalau anda hanya membeli satu properti senilai Rp 400 juta, maka lima tahun kemudian anda hanya akan menerima keuntungan berlipat-nya harga dari satu properti saja. Tapi kalau empat properti, lima tahun kemudian satu properti anda yang semula Rp 400 juta telah berlipat menjadi Rp 2 milyar. Sehingga 4 properti menjadi 8 milyar.

Barang kali anda bertanya, mengapa membeli properti dengan utang lebih menguntungkan? Ada baiknya kita simak saran bisnis dari Dolf De Roos, konsultan ayah kaya Robert T. Kiyosaki
“Saya tidak membeli properti untuk membeli tanahnya, karena itu tidak produktif. Saya tidak membeli properti untuk bangunan gedung karena butuh maintenance. Dan, saya tidak membeli properti untuk disewakan karena butuh manajemen. Alasan terkuat saya membeli properti adalah untuk mendapatkan utang. Alasannya sederhana, “Jumlah utang selalu sama, tetapi nilai aset terus melambung”.

Dengan memetik petuah bisnis tersebut, kita sebaiknya jangan takut berhutang ke bank untuk membeli Properti. Ubahlah mindset, bahwa utang akan mengundang masalah bagi anda. Memang untuk belajar memupuk rasa percaya diri dalam berhutang bolehlah memulai dengan nilai kecil. Tapi, sekali anda berhasil bukan anda yang mencari utang ke bank, tapi bank yang justru akan mencari anda supaya mengambil utang.

Tak salah kalau muncul canda di kalangan Entrepreneur bahwa, “kalau anda berani utang Rp 50 juta, andalah yang punya masalah. Tapi kalau anda berani utang Rp 50 milyar. Bank yang akan punya masalah. Percayalah, semakin sering kita berani utang, maka bank akan semakin percaya pada Anda” Anda berani mencoba?

*Karya ini dikutip dr karya mas #Aulia LKBI via #AN

PERBEDAAN BROKER PROPERTI DAN MARKETING PROPERTI




Dalam dunia kerja Properti pasti ada istilah nama yang menjadi karakter kita untuk kesehariannya, dan dalam konten video ini saya membuat penjelasan tentang perbedaan kinerja BROKER PROPERTI DAN MARKETING PROPERTI.
Hayooo kamu sudah seperti yang mana?

Pekerjaan yang paling mulia didunia ini adalah melayani, ketika kita bisa melayani dengan sepenuh hati pastinya akan membuat orang lain makin tambah senang, bahagia dan selalu mengantungkan semua nya kepada kita. Salah satunya adalah kerjaan menjadi BROKER PROPERTI DAN MARKETING PROPERTI. Kedua item istilah ini yang sebenarnya banyak sekali kemuliaan didalam kerjaan tersebut.
Nah, disini saya membahas tentang perbedaan mengenai sistem kerja dari masing – masing.
Broker properti adalah pelayan jasa penjual properti yang indipendent, tidak terikat oleh instansi manapun dan broker properti memiliki kebebasan jam kerja dan kebebasan financial.

Marketing properti adalah pelayan jasa penjual properti yang terorganisasi oleh sistem perkantoran atau instansi, seperti developer. Sehingga marketing properti menjalankan aktifitasnya sudah ditentukan oleh SOP developer nya tersebut.

Mau memahami perbedaan tersebut, silahkan simak video diatas sampai selesai jika ini bermanfaat silahkan share, like dan subscribe..

Salam properti

MEMAHAMI KARAKTER ATAU KEMAUAN BUYER PROPERTI


Saya membuat cerita divideo ini tentang kehidupan atau aktifitas yang sering saya temui di dunia Properti Jogjakarta. Pada intinya tata cara mengenali karakter seseorang baik itu calon buyer properti atau owner properti.

Buyer adalah Calon pembeli properti baik itu Rumah, Tanah, Kos, Gudang, Hotel dan Ruko. Owner adalah pemilik lahan properti. Dan posisi saya adalah agen dimana kinerja agen sebagai penyambung informasi untuk memudahkan semua pengurusan jual beli tersebut.

Pada kesempatan ini saya akan menulis beberapa karakter Calon Buyer yang pernah saya hadapi, dan semua ini kenyataan yang saya temui:

1.      Tidak semua buyer menganggap bahwa agen punya peranan penting dalam jual beli tersebut
2.      Agen selalu dipandang sebagai penghambat langkah negosiasi tersebut, karena owner harus meng up kembali untuk biaya agen
3.      Buyer unik, ketika memberikan penawaran sangat jauh dari harga yang di tawarkan oleh agen atau owner
4.      Buyer PHP, dimana calon buyer tersebut memberikan pernyataan jika sudah minat sama lokasi akan tetapi ketika diajak bicara serius alasannya banyak sekali.
5.      Buyer tidak komitmen, disaat mau nego minta ketemu langsung sama owner dan dikasih akses langsung giliran nego berjalan dan deal malah buyernya memberikan alasan jika pihaknya mundur uangnya kepakai untuk bla bla blaaa...
6.      Buyer sensitif, ketika negosiasi berjalan melihat gesture owner yang sedikit keras buyernya langsung mundur walaupun suka dan cocok sama harganya.
7.      Buyer Baik hati, Negosiasi minta di dampingi oleh Agen, dan jika deal minta agen menjadi saksi plus yang menguruskan semua persiapan di notaris.
8.      Buyer pasrah, semua negosiasi dan pengurusan administrasi di pasrahkan oleh Agen.
Itulah gambaran yang selama ini saya hadapi, dan kenapa saya memberanikan menulis tentang karakter calon buyer dalam dunia properti? Karena dalam waktu satu minggu ini saya beberapa kali menghadapi tipe buyer yang seperti ini.

Inilah tantangan yang di hadapi dalam bisnis Properti, ada banyak sekali karakter calon pembeli yang memiliki sifat seperti ini tapi semua ini bener – bener murni sah karena calon buyer memiliki Hak untuk melakukan ini. Sehingga cara penanggulangan atau mencegah biar tidak kena tipe karakter calon buyer yang aneh mari kita belajar tentang memahami karakter orang, memahami kemauan orang lain. 

Buka mata, buka telinga siapa tahu sebenarnya kita sendiri termasuk seperti apa yang kita pikirkan dan kita hadapi tersebut. Sekali lagi ini hanya catatan keluhan saya hari ini, percayalah bahwa rejeki semua sudah diatur sama yang Kuasa, hanya ALLOH lah yang akan memberikan kemudahan dan kelancaran dalam setiap usaha kita, manusia hanya bisa ikhtiar. Usaha, usaha, usaha, doa dan pasrahkan semua sama yang diatas.



MENENTUKAN LOKASI DALAM PEMBELIAN PROPERTI SANGAT PENTING


Membeli property memang selalu harus dengan beberapa pertimbangan. Salah satu yang cukup penting adalah pertimbangan lokasi. Setiap orang tentunya menginginkan bangunan atau rumah yang telah dibelinya menjadi tempat tinggal untuk menetap hingga usia tua, atau property yang dibelinya akan menjadi bangunan yang mempunyai nilai jual tinggi, nilai guna dan fungsi yang tinggi ketika ia ingin membisniskannya.
Agar property dapat digunakan terus menerus dan dapat memberikan kenyamanan dan nilai tambah, maka dalam mencarinya harus benar-benar teliti dan seksama. Teliti dalam mencari rumah tidak berarti hanya memperhatikan segi fisik rumah seperti menentukan spesifikasinya. Namun, teliti juga berarti mempertimbangkan segi non fisik, misalnya saja menyesuaikan anggaran dengan rumah yang diinginkan.
 Setelah merencanakan serta menyediakan anggaran dan menentukan tipe rumah, tahap berikutnya adalah menentukan lokasi rumah. Ini merupakan tahap penting yang termasuk dalam pertimbangan non fisik ketika akan membeli rumah. Lokasi yang tepat mampu memberikan kenyamanan selama Anda menghuni rumah dan mempermudah Anda ketika akan menjual rumah tersebut nantinya.

Ada beberapa langkah praktis yang dapat Anda lakukan dalam rangka membeli properti:
1.        Survey
Melihat-lihat calon bangunan yang akan anda beli merupakan langkah awal bagi anda untuk mendapatkan bangunan yang sesuai keinginan Anda. Bagitu Anda menemukannya, di lokasi anda dapat melihat-lihat kualitas rumah yang sudah atau sedang dibangun. Mungkin ada tumpukan batu bata atau sedikit material lain di kavling di sekitar rumah yang anda incar. Jangan langsung berasumsi bahwa kavling tersebut sudah laku. Kadang pengembang ingin memberi kesan bahwa perumahan mereka cepat laku dan kavling yang anda incar juga disenangi calon konsumen lain. Ada baiknya anda lakukan survey sebelum dan sesudah menemui pengembang.
Menurut Robert T.Kiyosaki, untuk membeli sebuah rumah, surveilah 100 rumah, tentukan 30 diantaranya, lalu pilihlah yang terbaik. Tapi, rasanya, 100 rumah terlalu banyak, bila anda sudah cocok dengan lokasi tentukan setidaknya lima calon rumah idaman sebagai perbandingan.
Survei mutlak dilakukan. Selain untuk mengetahui kondisi fisik rumah, survey juga diperlukan untuk mengetahui gambaran kawasan rumah. Sehingga, anda bisa mengetahui apakah daerah tersebut rawan banjir, rawan kejahatan dan lain sebagainya.
·           Setidaknya lakukan dua kali survey, satu kali pada akhir minggu (biasanya ada banyak tim marketing pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga anda dapat menggali informasi sebanyak-banyaknya), satu kali lagi pada hari dan jam kerja, terutama pada jam sibuk (pagi atau sore). Dengan begitu, anda bisa merasakan tingkat kemacetan dan melihat sendiri penggarapan bangunan.
·           Tanyakan kepada masyarakat sekitar tentang status tanah rumah tersebut. Apakah sudah dibebaskan atau masih dalam sengketa. Selidiki “gosip-gosip” yang beredar tentang rencana pembangunan wilayah itu. Misalnya, apakah akan ada pelebaran jalan atau pembangunan jalur busway. Pendeknya, info-info yang bisa “disembunyikan” pihak developer.
·           Lakukan survey pada saat musim hujan, dengan demikian, anda akan mengetahui, apakah lokasi perumahan tersebut merupakan daerah banjir atau tidak. Sistem penyaluran air hujan juga perlu ditanyakan. Ada tidaknya area resapan, luas dan kedalaman got, serta gorong-gorong, menekan kemungkinan terjadinya genangan air di kala hujan.
·           Kunjungi daerah tersbut di malam hari, Anda bisa melihat kondisi penerangan jalan, tingkat kesenyapan, serta prediksi keamanan, terutama bila anda harus sering pulang larut malam.
Survey pada malam hari dan siang hari juga memperlihatkan sesuatu yang berbeda. Saat malam hari biasanya dapat diketahui penerangan jalan di perumahan. Melalui lampu yang menyala pada setiap rumah juga dapat diketahui perbandingan antara rumah yang sudah dibangun dan rumah yang sudah dihuni. Tidak itu saja, informasi dari penghuni lama juga perlu anda dapatkan, hal ini untuk memastikan kalau Anda benar-benar akan membeli property yang tidak dalam bermasaalah, baik bagunan ataupun lingkungannya.
2.        Menentukan Lokasi
Ada beberapa hal pokok yang harus Anda perhatikan ketika menentukan pilihan, sewaktu Anda membeli sebuah rumah:
a.   Kemudahan Akses
Lokasi rumah, khususnya rumah atau perumahan baru, biasanya terletak jauh dari pusat kota. Akan tetapi jarak yang jauh ini dipermudah dengan akses penghubung yang cepat dan praktis seperti jalan tol, sehingga dapat memudahkan warganya untuk menuju lokasi tersebut. Karena itu rumah atau perumahan yang lokasinya berada dekat dengan jalan tol memiliki daya tarik lebih besar bagi konsumen, karena perumahan tersebut lebih mudah dijangkau. Oleh pengembang, biasanya pertimbangan lokasi rumah digunakan sebagai “senjata” untuk memasarkan sebuah rumah. Hal ini dapat dilihat pada brosur penawaran yang dibagikan oleh pengembang saat menjual rumah barunya. Di setiap brosur, para pengembang pasti tidak lupa menulis kata-kata yang bernada optimis bahwa rumah yang ditawarkan dekat dengan berbagai fasilitas, seperti “Lokasi mudah dicapai. Hanya 5 menit dari gerbang tol”. Walaupun tatanan kalimatnya tidak sama, hampir semua pengembang menulis kalimat yang intinya menawarkan rumah dengan iming-iming lokasi yang mudah dijangkau.

b.   Jarak dengan tempat kerja
Lokasi rumah jangan sampai terlalu jauh dari tempat kerja Anda. Bisa dibayangkan apabila jarak rumah Anda jauh, berapa lama waktu yang Anda butuhkan setiap harinya untuk pergi-pulang dari rumah menuju tempat kerja Anda? Jarak yang jauh juga akan menambah pos pengeluaran keuangan Anda untuk konsumsi bahan bakar jika mengendari kendaraan pribadi. Terlebih jika anda membeli rumah untuk tujuan investasi, pertimbangan mengenai lokasi tidak kalah pentingnya.
Pemilihan lokasi dapat menentukan hasil keuntungan yang bisa dicapai. Sebagai contoh kasus, di beberapa lokasi, kenaikan harga tanah dan rumah di suatu wilayah lebih tinggi daripada di wilayah lain. Tentu saja ada faktor lain yang menyebabkan kenaikan harga selain lokasi yang menguntungkan, seperti kondisi ekonomi secara umum dan laju pertambahan penduduk.
Lokasi rumah memiliki nilai tersendiri bagi konsumen, baik untuk dihuni sendiri, disewakan, atau untuk investasi. Karena itu pembeli harus mempertimbangkan lokasi dengan seksama sebelum memutuskan untuk membeli rumah. Pasalnya kemungkinan besar pembeli akan menggunakan rumah tersebut dalam jangka waktu lama. Ini berbeda dengan penyewa yang umumnya bersifat sementara dan bisa pindah sewaktu-waktu. Untuk itu, lokasi ini harus dilihat apakah mudah dicapai atau tidak.
Bagi pembeli rumah, lokasi berkaitan dengan fungsi sumber kenyamanan. Ini dapat menggambarkan mengapa banyak orang memilih menyewa apartemen di tengah kota, meski secara finansial ia mampu membeli rumah tetapi di pinggir kota. Bahkan banyak orang memilih menyewa rumah di kota dan menyewakan rumahnya sendiri yang ada di wilayah lain.

3.   Kondisi Sosial lingkungan
Perhatikan kondisi sosial lingkungan sekitar lingkungan rumah. Jangan sampai Anda nanti membeli rumah di lokasi yang membuat Anda merasa tidak aman dan nyaman karena lingkungannya tidak “sehat” secara sosial. Sebaiknya, perlu di-ricek secara menyeluruh lingkungan tersebut dengan tidak hanya mengandalkan informasi lokasi rumah dari iklan, brosur promosi, atau agen properti.
Bagaimana caranya mengecek? Anda dapat mengunjungi kembali lingkungan rumah yang Anda incar pada hari yang berbeda dan waktu yang berbeda. Jika saat ini mengunjungi pada siang hari, besoknya Anda mengunjungi lagi pada malam hari. Ketuk pintu beberapa calon tetangga dan tanyai mereka tentang kondisi lingkungan sosial sekitarnya.
Meskipun Anda sudah mengetahui kondisi lingkungan dan memutuskan untuk membeli rumah di wilayah tersebut, yakinkan juga Anda melihat pilihan rumah yang lain di wilayah tersebut. Jika Anda mengalokasikan Rp 200 juta untuk sebuah rumah, lihat rumah yang ditawarkan lebih mahal yang ada di sekitarnya. Siapa tahu Anda hanya perlu mengeluarkan sedikit lebih banyak untuk mendapatkan fasilitas yang jauh lebih tinggi nilainya.

4.        Kemudahan Akses ke Tempat-tempat Umum
Property yang memiliki nilai tambah adalah property yang memiliki kemudahan akses ke tempat-tempat umum seperti pasar, rumah sakit, kantor polisi, dan lain-lain. Ada baiknya juga memperhatikan lebar jalan di depan rumah tersebut dan bagaimana jarak 1 km dari rumah tersebut, semakin lebar jalan tersebut semakin strategis letak rumah yang akan anda beli.
Akses ketempat umum tentunya juga harus benar-benar memudahkan anda dan keluarga yang lainnya, baik istri, anak bahkan pembantu jika ingin belanja kepasar. Agar Anda tidak bingung dalam menentukan lokasi rumah yang cocok dan pas untuk Anda. Bahkan tidak jarang pengembang menawarkan hadiah-hadiah untuk membuai calon konsumen untuk membeli salah satu produk rumahnya. Fasilitas standar yang dikenal dengan 'Fasum dan Fasos' atau Fasilitas Umum adalah seperti:
·           Jalan lingkungan
·           Saluran drainase/ got air hujan
·           Penerangan rumah & jalan
·           Fasilitas air minum dan air bersih (jet pump/sumur/PAM/pompa tangan)
·           Jaringan telepon.
Sedangkan 'Fasos' atau fasilitas Sosial adalah seperti :
·           Rumah Ibadah atau Musholla
·           Lapangan, taman atau areal terbuka
·           Posko Keamanan
·           Balai Pertemuan warga dan lain-lain.
Kelengkapan tersebut sebenarnya bertujuan agar warga atau calon pembeli merasa nyaman dan betah bertempat tinggal pada suatu lokasi perumahan. Karena biasanya janji di brosur lebih manis dari kenyataan di lapangan, maka untuk meyakini kebenaran iklan atau brosur dari pengembang tersebut, seorang calon pembeli perlu melakukan pengecekan langsung ke lokasi bahwa
·           Apakah sudah ada jalan masuk ke perumahan
·           Apakah saluran darinase air hujan sudah direncanakan untuk mengantisipasi banjir
·           Apakah sudah ada jaringan listrik dan telepon yang memudahkan berkomunikasi dengan lingkungan luar
·           Apakah pengembang sudah merencanakan jaringan air bersih/ air minum
·           Apakah sudah tersedia posko keamanan dan sistem keamanan lingkungan sudah direncanakan dll.
Apabila hal-hal seperti tersebut di atas sebagian besar belum dipenuhi oleh pengembang mungkin calon pembeli dapat mempertimbangkan kembali kredibilitas Pengembang atau segera beralih ke alternatif lokasi perumahan yang lebih baik.
·           Fasilitas pendidikan (sekolah)
Mempunyai anak atau tidak, Anda perlu peduli tentang masalah ini. Pasalnya, umumnya orang tua akan peduli masalah ini dan mereka memberi penghargaan pada kualitas sekolahan. Fasilitas sekolah harus dekat dengan tempat tinggal Anda. Jangan sampai putera-puteri Anda capai di jalan sehingga tidak bisa berkonsentrasi belajar.
Selain itu, penghargaan atas mutu sekolah akan mempunyai dampak langsung pada nilai properti di sekitar sekolahan tersebut. Maka tidak heran kalau banyak pengembang membangun sendiri fasilitas pendidikan, atau bekerjasama dengan pengelola sekolahan swasta. Para pengembang menilai bahwa sebuah sekolahan di sebuah kawasan atau kompleks perumahan dapat menarik minat pembeli.

5.        Perkembangan masa depan
Sebelum membeli, ada baiknya Anda mengetahui pola perkembangan baru atau renovasi besar yang akan atau sedang dilakukan di wilayah lokasi rumah tersebut. Hal ini untuk memprediksi pembangunan apa yang akan dilakukan di sekitar lingkungan lokasi rumah Anda. Untuk itu Anda dapat mengecek ke Dinas Tata Ruang Kota atau pejabat lain yang berwenang.
15 tahun yang lalu kota Depok, Bekasi dan Tangerang mungkin belum seramai seperti tahun ini, namun pada saat ini sudah sedemikian ramainya. Nah seperti itulah cara memandang suatu lokasi perumahan baru, bahwa pada suatu saat nanti akan berkembang pesat seperti kota-kota di atas tersebut. Namun secara mikro sebaiknya adalah perkembangan yang membawa dampak positif seperti:
·          Tersedianya fasilitas jalan yang lebar dan lancar tidak mengalami kemacetan yang parah
·          Adanya tempat-tempat perdagangan baru (pasar, ruko, supermarket)
·          Adanya tempat-tempat aktivitas umum (bank, poliklinik/ puskesmas, bengkel)
·          Adanya jalur angkutan umum yang melintasi depan lokasi perumahan tersebut
·          Adanya sistem pengamanan kompleks perumahan yang terkoordinir rapi

6.        Aspek Personal
·           Ukuran yang sesuai dengan yang diinginkan
Rumah yang akan Anda beli tentu harus sesuai dengan rumah bayangan anda, baik dari ukurannya, bentuk dan fasilitas yang ada. Ini akan memudahkan anda dalam bertransaksi kedepannya, karena rumah tersebut betul-betul sesuai dengan yang Anda inginkan.
·           Feng Shui rumah
Dalam membeli rumah, tidak ada kata terlalu hati-hati. Sedapat mungkin hindari atau kurangi risiko salah pilih. Salah satu caranya adalah dengan mempertimbangkan hal yang bersifat tradisional dan kurang konvensional, seperti Feng Shui. Anda boleh tidak percaya pada Feng Shui, tetapi sebagai pembeli Anda perlu peduli. Pasalnya, mereka yang percaya pada Feng Shui akan menentukan jumlah permintaan dan penawaran. Bila rumah Anda memenuhi kaidah Feng Shui, maka tidak heran bila ketika menjual kembali pasti sudah banyak orang yang menaksir rumah Anda.

*Karya ini dikutip dr karya mas #Aulia LKBI via #AN